Roket Falcon 9 SpaceX Meledak saat Uji Coba di Florida

Roket Falcon 9 dari SpaceX milik Elon Musk meledak saat uji coba rutin di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada Kamis (1/9). Ledakan ini membuat sejumlah bangunan di sekitar lokasi kejadian berguncang dan menyebabkan bumbungan asap tebal hitam di langit. 

Dalam pernyataan yang dikutip Reuters, SpaceX menyatakan bahwa insiden ini tidak menyebabkan korban luka maupun jiwa. SpaceX menyebutkan bahwa insiden itu disebabkan oleh sebuah "anomali" yang terjadi selama uji coba. Satelit komunikasi Israel yang diangkut oleh roket tersebut juga hancur. 

Juru bicara Cape Canaveral Air Force Station, Bryan Purtell, menyatakan ledakan "signifikan" itu terjadi sekitar pukul 10 pagi waktu setempat di lokasi peluncuran Launch Complex 40. 

"Tim manajemen darurat kami tengah merespon [ledakan itu] sekarang," kata Purtell.

Ledakan terjadi ketika roket berada di situs peluncuran saat uji coba Falcon 9 dilakukan. Roket itu dijadwalkan akan membawa satelit komunikasi milik Spacecom pada Sabtu (3/9) sebelum fajar.

Warga yang tinggal dalam jarak beberapa kilometer dari situs peluncuran itu menulis di media sosial bahwa mereka merasakan guncangan akibat ledakan itu. Tayangan televisi memperlihatkan asap tebal membumbung tinggi dari situs peluncuran. 

Pemerintah setempat menyatakan insiden ini tidak berisiko melukai warga sekitar. 

"Tidak ada ancaman bagi masyarakat umum dari bencana ledakan yang terjadi selama uji coba SpaceX di situs peluncuran," bunyi pernyataan dari Kantor Manajemen Darurat Brevard County dalam akun Twitter mereka.

Sementara itu, reporter dari harian Observer, Robin Seemangal, mengutip sumber di situs peluncuran bahwa ia merasa bangunan di mana ia berada seperti tersambar petir ketika ledakan itu terjadi. 

"Kami benar-benar berpikir bangunan itu akan runtuh, kami merasakan guncangan begitu dahsyat," tulis Seemangal dalam akun Twitter-nya, mengutip sumbernya.

Belum terdapat informasi apakah situs peluncuran SpaceX hancur akibat insiden ini. Belum jelas juga dampak insiden ini terhadap puluhan misi satelit komersil NASA yang dijadwalkan di situs peluncuran itu.

Insiden sebelumnya terjadi pada Juni 2015 lalu ketika SpaceX mengalami kecelakaan yang menghancurkan sebuah kargo yang tengah menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Situs peluncuran roket SpaceX ini adalah salah satu dari dua situs yang dioperasikan oleh perusahaan. Situs peluncuran lainnya berlokasi di Pangkalan Udara Vandenber di California.

Musk mendirikan SpaceX pada 2002 dengan tujuan agar biaya peluncuran ke Mars dapat terjangkau. Perusahaan berencana menerbangkan pesawat ruang angkasa tak berawak pertama ke Mars pada 2018 dan mengirim manusia ke Mars pada awal 2024.


Previous
Next Post »